Khutbah Jum'at :Nabi Ismail Sebagai Teladan Generasi Islam
Khutbah Jum'at untuk tanggal:
6 Dhulhijjah 1442 H
16 JULI 2021
HADIRIN JAMA’AH JUM’AT YANG DIMULIAKAN
ALLAH SWT
Tak terasa hari berganti musim berubah,kita sudah sampai pada tanggal
6 Dzulhijjah tak lama lagi perstiwa itu terulang seorang ayah yang lama tidak
punya anak bukan setahun 2 tahun 86 tahun lamanya menunggu dengan do’a yang
dipanjatkan pagi petang siang dan malam, ROBBI HABLI MINASSOLIHIN, berikan aku anak yang sholeh tapi
ketika anak itu datang, Allah pintak dia, Allah tidak pintak kambingnya, Allah
tidak mintak untanya, Allah tidak mintak hartanya Allah,Allah mintak Ruh yang
lama dia nanti dia tunggu, karena cinta Allah tidak ingin dicemburukan dengan
yang lain LAAYUK MINU AHADUKUM kamu tidak beriman HATTA AKUUNA AHABBA ILAIH sampai engkau
lebih cinta kepada aku kata Rasulullah Saw, lebih cinta kepada Allah Swt,
daripada harta daripada anak daripada buah hati belaian jiwa sampai akhirnya
kata-kata itu terucap juga kepada anak yang sudah lama dirindukan YAA
BUNAIYA wahai anakku INNI AROPIL MANAM aku lihat
dalam mimpiku malam tadi ANNI AZBAHUKA aku sembelih
lehermu PANZUR MAAZA TARO apa pendapatmu wahai anakku saat itu
jawaban amat sangat penting karena ini mempertaruhkan bukan hanya tentang
kesayangan tapi juga tentang keimanan dan keyakinan jawaban anak YAA
ABATI wahai ayah handa dia tidak katakan Ya Ibrahim dia tidak
katakan YAA ABI ya ayah tapi dia jawab dengan panggilan
kelembutan kasih sayang seorang anak kepada ayah yang sudah membesarkannya
dengan makanan yang halal YA ABATI wahai ayahku IP’AL
MATU’MAR laksanakan apa yang diperintahkan Allah SATAJUDUNI
INSYA ALLAH Inysa Allah dia tetap mengatakan Insya Allah kalau
Allah berkehendak dia tidak angkuh tidak sombong dia tidak katakan aku pasti
dia katakan SATAJUDUNI INSYA ALLAH MINASSOBIRIN
aku termasuk orang yang sabar menerima itu ayah handa berapa
tahun sudah kita mengulang peristiwa ini terjadi maka dia disebut dengan I’D
hari bermakna hari raya I’D peristiwa itu terulang kembali bila ada diantara
kita sudah 40 tahun berarti dia sudah melewati peristiwa itu 40 tahun
sebagaimana permata yang indah dipandang dari berbagai sisi tetap indah ada
yang memandangnya sebagai sisi pengorbanan ada yang memandangnya sebagai sisi
keyakinan tapi sesungguhnya dibalik itu semua ada sisi yang lain apakah
anak-anak kita akan menjawab jawaban yang sama seperti yang dikatakan Nabi
Ismail kepada Ibrahim Alaihimassalam apakah anak-anak kita akan patuh
memberikan apa yang di minta bukan hartanya tapi nyawanya dia berikan seperti
yang dikatakan Ismail Alaihis Salam laksanakan perintah Allah wahai ayah Insya
Allah kau dapati aku termasuk orang-orang yang sabar ini mengingatkan kita
kembali tentang pendidikan anak-anak kita ibarat tanah Allah tidak pernah
berikan kita tanah yang kosong mari kita tanamkan iman dalam anak-anak kita
ungkapan yang keliru karena Allah tidak pernah memberikan anak yang kosong mereka
sudah di isi MAA MIN MAULUDIN setiap anak ILA YULADU ALAL FITRAH
lahir dalam keadaan fitrah fitrah bukan kertas Canvas yang belum dilukis fitrah
bukan kertas putih yang belum ditulis fitrah kata Saidina Abu Khurairah
Rodiallahu Anh fitrotul islam anak itu sudah islam sebelum masuk kedalam rahim
istri kita kapan dia bersahadat bila dia berkata ASHADU ALLA ILA HA ILLALLAH WA
ASHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH ketika
Allah Swt mengumpulkan semua ruh belum ada bulu belum ada kuku belum ada darah
belum ada tulang sum-sum saat itu Allah berkata WA IZ AKHOZA ROBBUKA MIN BANI
ADAM ingatlah ketika Allah mengambil persaksian dari semua anak
cucu keturunan adam WA ASHADA HUM ALA ANPUSIHIM saat itu Allah mengambil
persaksian Allah bertanya dengan satu kalimat ALAS TUROBBIKUM
bukankah aku Rabb kamu semua ruh waktu itu menjawab BALA SAHIDNA kami
bersaksi engkaulah Rab kami sesungguhnya selesai khutbah ini diraka’at kedua
kita akan mengulang persaksian ASHADU ALLA ILA HA IL LALLAH WA ASHADU
ANNA MUHAMMADAN RASULULLAH pagi petang siang dan malam terbit fajar
tenggelam matahari bersimpuh sujud dihadapan Allah semuanya mengulang
persaksian ASHADU ALLA ILA HA IL LALLAH WA ASHADU ANNA MUHAMMADAN RASULULLAH
apakah anak-anak kita akan tetap sependapat dengan kita sekeyakinan dengan kita
itulah yang dikhawatirkan oleh Ya’kub Alaihis Salam maka menjelang akhir
usianya menjelang akhir umurnya dia berkata kepada anak-anaknya MAA
TA’BUDUNA MIM BA’DI kalau aku sudah mati nanti menghadap Allah
kutinggalkan kalian diatas muka bumi yang fana ini MA TA’BUDUNA MIM BA’DI
apa yang akan kalian sembah wahai anak-anakku aku tak khawatir apa yang akan
kalian makan karena riski sudah dijamin Allah WAMA MIN DAABBATIN PIL ARDI ILLA
ALALLAH RISKUHA semua yang melata diatas muka bumi ini cacing yang
tak bermata tetap dapat makan-makanan dari makhluk Allah yang melata binatang
yang tak berkaki tetap dapat makan-makanan yang dapat terbang diatas angin
kuasa Allah swt tapi yang kita khawatirkan apakah ia akan tetap istiqomah
sampai akhir hayat mengatakan LA
ILA HA IL LALLAH ketika
dia lahir kita yang membisikan ketelinganya masuk ketulang sum-sumnya masuk
ketangkai jantungnya kelubuk hatinya yang paling dalam sayup-sayup suara itu
kita bisikan dengan lelehan air mata ASHADU ALLA ILA HA IL LALLAH apa yang kita inginkan dari
dia kita tidak milih dia berikan kita rumah yang besar kita tidak pernah
menuntut dia kau musti muliakan aku aku ayahmu aku sudah memberikan engkau
makanan minuman tempat tinggal tidak yang kita inginkan hanya satu nak saat aku
meregang nyawa saat aku terbujur kaku saat aku meninggalkan dunia ini yang ku
inginkan engkaulah yang berbisik ketelingaku nanti kesebelah kanan LA
ILA HA IL LALLAH tak ada
gunanya dia kaya raya tapi tak beragama yang dimintakkan kepada dia ROBBANA
HABLANA MIN AZWAJINA WAZURRIYATINA berikan kami pasangan hidup dan
anak keturunan QURROTA A’YUN sejuk dipandang mata tak ada gunannya dia
punya kuasa tapi panas bola mata kita melihatnya karena dia bergandeng tangan
dengan orang yang tak mahram tak ada gunanya dia kaya raya dia bawakan makanan
yang enak dia bawakan pakaian yang mewah tapi panas bola mata kita melihatnya
karena dia jauh dari agama sungguh satu sipat yang dilekatkan Allah kedalam dirinya
Qurrota ‘ayun jangan-jangan ketika kita berkata Abu Bakar Rodiallahu Anh Umar
Rodiallahu Usman Rodiallahu Anh Ali Rodiallahu Anh dia malah berkata Abu Bakar
Laknatullah Alaih karena kepalanya sudah dirusak oleh syia’ah Rhapidha
jangan-jangan dia menganggap kita hanya seorang pelaku bid’ah karena kepalanya sudah
dirusak oleh kelompok Ahlut Tahzir yang suka mentahzir suka mentahdik kita
membaca Al-qur’an dia katakan kita pelaku bid’ah padahal perkara itu masih lagi
diperdebatkan diantara para ulama jangan-jangan ketika kita sedang puasa sunah
berbuka puasa ALLAHUMMA BARIKLANA dia malah tersenyum sinis melihat
kita hanya buang-buang masa saja tak ada gunanya agama karena kepalanya sudah
dirusak virus sekuler liberal jangan-jangan ketika kita mengangkat takbiratul
ihram ALLAHU AKBAR dari belakang dia mengejek kita karena dia menganggap kita
hanyalah setumpuk daging busuk yang akan dimakan cacing tanah badannya tetap
sehat dia tetap hidup tapi isi kepalanya sudah lama dirusak siapa yang
merusaknya salahkah televisi salahkah radio salahkah internet jangan terlalu
banyak menyalahkan yang diluar diri kita MAA MIN MAULUDIN ILA YULADU ALAL FITRAH karena dia dulu masuk kedalam
diri istri kita dalam keadaan suci siapa yang merobahnya menjadi yahudi siapa
yang merobahnya menjadi nasrani siapa yang merubahnya menjadi majusi PA ABAWAHU kedua
orang tuanya AWYUHAWWIDANIHI merubahnya menjadi yahudi AWYUNASSHIRANIHI merubahnya
menjadi nasrani AWYUMAJJISANIHI merubahnya menjadi majusi air mata tak
dapat mengulang peristiwa yang lama LAN TARJI’AL AYAMU LATI MADOTS
kemana engkau berada saat dia perlu pendidikan agama kemana kau berada saat dia
ingin menunjukan bahwa dia baru hafal surat-surat pendek kemana kau berada
ketika dia perlu butuh kasih sayang yang diharapkannya ketika itu tidak dia
dapatkan dia hancur lebur saat itu generasi sudah hancur masukan dia kedalam
pendidikan sekolah islam terpadu pondok pesantren boarding school yang kaya
raya punya tanah sejauh mata memandang akan tinggal menjadi pusaka akte notaris
akan berganti nama stnk bpkb akan berubah tapi ada satu nama yang kekal abadi MAA
AKALTA PA’APNAITA yang kau makan busuk, WAMAA
LABISTA PA’ABLAITA yang kau pakai lapuk, WAMAA TASODAQTA PA’AMDOITA yang kau sodaqohkan,itulah yang
akan kau bawa menghadap Allah Swt hanya 3 lokal yang kau tegakkan kau panggil
alumni-alumni pesantren tahfiz qur’an kau gaji mereka atas keikhlasan tapi kau
sudah menyelamatkan 30 anak ummat islam selamat dari aliran sesat selamat dari
kelompok ekstrim, dunia ini sudah gelap terlalu banyak yang mencaci maki
kegelapan mengapa gelap mengapa gelap mengapa tak ada yang menyalakan lilin
untuk kegelapan ini terlalu banyak orang untuk kita salahkan sudah kering air
liur untuk mencaci maki sumpah serapah mari kita perbaiki anak-anak bangsa ini
dengan kembali kepada pendidikan politik kita boleh kalah ekonomi kita boleh
jatuh tapi pendidikan jangan karena islam datang membawa pesan iqra’ bacalah
masa belum terlambat kalau hendak membentuk bulu bambu biarlah dari rebung
ketika dia masih putih Inysa Allah dia bisa dibentuk melingkar melengkung
membulat tapi kalau sudah dia menjadi keras hanya ada 2 kemungkinan kalau tidak
dia patah kepala kita yang akan pecah.
Barakallah li wa lakum fil qur’anil ‘adzim wa
nafa’ani wa iyyakum bima fihi minal ayati wa dzikril hakim, wa taqobbala minni
wa minkum tilawatahu innahu huwal Ghopurur Rahim
#khutbahjum'atuas#khutbahtentangqurban#khutbahtentangiduladha
Komentar
Posting Komentar