Teks Kutbah Ustadz abdul Somad Apa yang engkau bawa menghadap Allah SWT
Hadirin Jama’ah Jum’at Yang Dimulyakan Allah SWT
Seorang anak melihat orang tuanya, duduk diatas kursi roda,
dengan tangan bergetar karna terkena penyakit “Parkinson”,air liurnya meleleh,
karna tidak bisa lagi menelan.
Dulu lehernya kokoh, kuat berbicara, tapi sekarang suaranya
keluar merintih, karna usia yang sudah lanjut.Disaat itulah sianak sadar
ternyata ayahku yang dulu, jendral bintang 4 hari ini tidak lagi berdaya, dia
terduduk diatas kursi roda dengan tangan menggeletar, air liur meleleh.
Dulu kalau dia bejalan tegap, langkahnya kokoh, kalau dia
bersuara keras, anak-anak buahnya takut menggeletar mereka menghadapnya.
Tapi sekarang
dia hanyalah seorang tua yang terduduk diatas kursi roda dengan tangan
menggeletar dengan air liur meleleh,ia hanyalah seonggok daging yang akan
membusuk kalau roh sudah keluar dari jasadnya,ia hanyalah akan menjadi santapan
cacing tanah. Foto-foto
kenangan dimasa muda tersenyum dia memperhatikannya, tapi matanyapun tidakt
lagi terang melihat masa lalu itu, semua tinggal kenangan. Dulu
pasangan hidupnya istrinya sekarang hanya tinggal memori masa lama, lalu apa
yang akan dia bawa menghadap Allah SWT maka tak lain tak bukan
adalah ALLAZI KHALAQOL MAUTA dia yang menciptakan mati, WAL
HAYAATA dia yang menciptakan hidup, untuk apa dbuatnya ada hidup ada
mati..? LIYABLUAWAKUM AYYUKUM AHSANU ‘AMALAA untuk melihat siapa yang
paling baik amalnya.
Hari ini kita tidak duduk diatatas kursi roda, hari ini kita
sedang sehat wal ‘aafiat, tapi banyak saudara-saudara kita diluar masjid sana
yang dalam keadaan sehat wal aafiat lebih sehat dari kita. Knapa tidak bisa bersama
dengan kita hari ini..? karna mereka sedang musafir Allah membolehkan mereka
untuk jama’ ta’khir untuk sholat zuhur, karna mereka diluar sana sedang sibuk,
urusan yang tak mungkin ditinggalkan, merekapun dalam keadaan darurat. Tapi
ternyata ada yang tidak musafir, tidak sibuk sehat wal aafiat, kenapa mereka
tidak ada bersama kita..?Ada satu nikmat besar yang dicabut allah, nikmat
istiqomah iman dan islam. Oleh sebab
itu hari ini nikmat besar itu ada dalam diri kita kita sehat wa aafiat,kita
tidak musafir,tidak sakit,kita pula dalam keadaan aqil dan baligh, sehat fisik
sehat mental tapi yang paling besar diantara nikmat itu adalah taakut
meninggalkan sholat jum’at.
MAN TAROKAL JUM’ATA TSALASA MARROTIN TAHAWWUNAN, siapa
yang meninggalkan sholat juma’at 3 kali berturut-turut tidak ada uzur syar’i
karna menyepelekan printah Allah,THOBA’ALLAHU ‘ALAA QOLBI, Allah mengunci
pintu hatinya maka hidayah tidak lagi masuk kedalam telinganya, inilah azab
diatas azab, karna azab yang pertama kali itu didalam hati KHATAMAALLAHU
‘ALAA QULUUBHIMIMhati terkunci, setelah hati terkunci WA ‘ALAA
SAM’IHIMtelinga tersumbat setelah telinga tersumbat, WA ‘ALAA ABSHORI’IHIM
KHISYAWAH mata tertutup, kalau sudah telinga tersumbat nasehat tak lagi
bermakna, kalau sudah mata tertutup segala yang dilihat tak lagi menjadi
i’tibar pelajaran, itu semua berawal dari hati yang terkunci, salah satu yang
menyebabkan hati terkunci meninggalakan sholat jum’at tanpa uzur syar’i.
Berapa atasanmu sanggup memberi gaji? sehingga begitu enteng kau tinggalkan
sholatmu, apa yang dijanjikan istrimu sehingga begitu enteng kau berikan yang
haram, hanya rayuan sesaat padahal diapun akan meninggalkanmu sebelum masa tua
tiba, apa yang dijanjikan anak-anakmu? “Ayah kami akan menjagamu dihari tuamu
nanti maka berikan kami yang kami inginkan,belikan kami rumah yang
besar,belikan kami kendaraan yang mewah, nanti setelah hari tua kami akan
menjagamu” kata mereka. Tapi setelah kita tua dosa-dosa begitu banyak terkumpul,
merekapun meninggalkan kita dipanti jompo yang penuh dengan kesunyian,hening,sepi,
suara cucu tak terdengar menangis, karna merekapun malu mengakui kita sebagai
orang tua.
Suapkanlah yang haram kemulut mereka, berikanlah yang batil
kedalam perut mereka, itu hanya akan menjadi azab didunia sebelum hari kiamat
tiba. ‘ISY MAA SYI’TA hiduplah sesuka hatimu, ‘ISY MAA
SYI’TA apa yang mau kau makan makanlah,apa yang mau kau kerjakan
kerjakanFAIINNAKA MAYYITUN tapi ingat kau akan manjadi mayat, kau akan
mati, semua akan dimintai pertanggung jawaban dihadapan Allah SWT. Hari
ini orang boleh tertawa, hari ini orang boleh merasa dunia dia yang punya, tapi
sampai masanya yang hijau akan berobah menguning, yang kuning akan mati, yang
mati akan menjadi debu, yang debu ditiup angin hampa tak bermakna.
Lalu apa yang akan dibawa kepada Allah SWT..? Amal sholeh. Kalau pernahlah mulut itu membaca sepotong 2
potong ayat sebelum berangkat bekerja, kalau sempatlah masuk kekamar mandi
mengambil air wudhu sholat sunnah dhuha sebelum berangkat bekerja, kalau
sempatlah ketika duduk dalam suasana santai membuka IPED lalu dibuka Qur’an
digital sambil melihat beberapa ayat merenungkan maknanya mengingat mati, kalau
sempatlah mulut mengucapkan subhanallahi wabihamdihi subnallahil ‘azhim, kalau
sempatlah anak istri dibawa kemasjid i’tikaf mendengarkan pengajian, kalau
sempatlah beberapa persen dari pendapatan itu dilimpahkan kerumah anak yatim,
panti jompo, masjid, kalau sempatlah bebrapa meter tanah dibeli untuk
pembebasan mendirikan rumah Allah, kalau sempatlah memberikan beberapa karpet
untuk rumah yang slalu ditinggalkan, kalau sempatlah memberikan beberapa kilo
beras untuk yatim piatu dan panti jompo, itulah yang akan menolong dihadapan
Allah.
Adapun rumah besar dengan bebrapa semen, dengan beberapa
besi yang banyak semua akan menjadi tinggal kenangan, mereka akan menjual,
membagi-baginya, tanah yang dulu harganya semester 100 ribu sekarang sudah
menjadi 5 juta mereka akan bagi-bagi itu
semua kepada ahli waris, lalu kita hanya membawa 3 helai kain tpis yang tidak
berjahit dan itu semua menjadi milik orang. Kalau dulu
mereka kita didik dengan pendidikan yang baik, ditengah malam mereka bangun
menetes air matanya lalu ia berdo’a RABIGHFIRLI WALIWAALIDAYYA WARHAMHUMA KAMAA
RABBAYANI SOGHIRAA, seprti tetesan embun ditengah gurun sahara yang panas,
kalau sempatlah mereka berdo’a ALLAHUMMAGHFIRLALU WARHAMHU WA’AAFIHI
WA’FU’ANHU maka mengalirlah air yang sejuk ketenggorokan yang kering,
kalau sempatlah mereka membeli makanan diundangnya anak yatim diusapnya kepala,
ya Allah terimalah shodakohku ini untuk almarhum ayahku almarhumah ibundaku aku
tak dapat membalas budi baik mereka ya Allah, mereka sudah medahului aku, maka
akan mengalirlah itu sebagai pelipur lara ditengah alam barzah sementara kiamat
tiba.
Tapi kalau mereka hanya dididik
dengan keduniawian dididik dengan kemewahan, disumbat mereka dengan
materi,tak pernah diingatkan pada mati, ketika kita mati merakapun juga akan
mati prasaan ingatannya, paling celaka lagi mereka mengingat kita dengan
mengantarkan bunga, mereka mengingat kita dengan pakaian hitam, mereka
mengingat kita dengan suara musik, mereka mengingat kita dengan memajang foto
kita besar-besar didalam rumah, dan itu hanya menjadi penghalang rahmat Allah
turun tidak berkesan sedikitpun, mereka sedang menyangka kalau dinyanyikannya
lagu kesenangan kita terobat rindu hatinya, kalau dipajangnya foto kita,
dlingkarkannya karangan bunga puas rindunya, padahal hal itu tidak membuat
pengaruh apapun kepada kita dialam barzah.
Maka sayang buatlah sayang yang mengingatkan sesudah mati,
kalau rindu buatlah kerinduan yang membuat ia akan tetap mengalir sebagai suatu
amal sesudah kematian, IZAA MAATAL INSAN kalau manusia
mati INGQATA’A dulu rajin membaca qu’an berhenti, dulu rajin sholat tahajjut
berhenti, dulu rajin mengahatmkan yang baik-baik berhenti tapi ada yang tetap
mengalir diantara yang tetap mengalir itu adalahSHADAQATUN
JAARIAYAH sempat membelikan bebrapa bungkus nasi nampak orang tua dipanti
jompo menyuap nasi itu menggeletar tangan mereka karna usia lanjut menetes air
mata, kita bukan sedang melihat orang tua, kita bukan sedang melihat orang
lain, saat itu kita sedang melihat potret diri kita 30 tahun yang akan
datang, dimana aku 30 tahun yang akan datang.Surga kenikmatan yang luar biasa
tapi dia tidak akan dimasuki oleh orang yang biasa-biasa, sholat biasa, baca
qur’an biasa, zikir biasa, untuk mendapatkan yang luar biasa maka itu bukan
perimbangan ibadah yang fair. Hanya dengan sholat wajib biasa, hanya dengan
baca qur’an biasa, hanya dengan zikir biasa, hanya dengan sodaqoh biasa,
berharap akan masuk kedalam surga yang luar biasa maka sungguh bukan suatu
perimbangan perniagaan yang seimbang antara makhluq dengan khaliq Allah SWT.
Khutbah jum’at ini kembali mengingatkan kita, mengajak,
merenung bersama, kita ini mau kemana ? disini untuk apa ? yang kita bawa
menghadap Allah itu apa ? apakah nama, jabatan, kebesaran, harta benda, ikut
menghadap Allah ?. Tiiidak…!!!. Dia akan tinggal akan menjadi puing-puing
kenangan, yang akan dibawa adalah amal sholeh. Makanya kita slalu berdo’a
selesai wudhu’ ALLAHUMMAJ’ALNI MINATTHAWWABIIIN WALJ’ALNI MINAL
MUTOTAHHIRIIN ditutup dengan WAJ’ALNI MIN ‘IBAADIKASSHOLIHIIN,
karna orang sholehlah yang selamat dari kerugian yang lain rugi, INNAL
INSAAN sema manusia LAFII KHUSRIN rugi, yang kaya rugi, yang
punya kuasa rugi, yang ganteng rugi, yang punya anak rugi, yang punya istri
rugi, tapi ada yang beruntung ILLALLAZINA AAMANUU kecuali yang
beriman,WA’AMILUSSHOLIHAATI dan beramal sholeh, itulah ornag yang
beruntung karana iya akan hidup dalam kehidupan yang kekal abadi membawa iman
dan amal sholehnya. Kalau sampai hari ini masih bersemayam dalam diri kita,
mari ita jaga dan kita berharap pada Allah husnuzon Allah menutup usia kita ini
dengan husnul khotimah, ketika itulah malikat datang memanggil
menyambut YAA AYYATUHANNAFSUL MUTMA-INNAH wahai jiwa yang
tenang, IRJI’I ILAA ROBBIKI kembalilah engkau kepada tuhan
robbmu,ROODHIATAMMARDIYYAH engkau ridho kepada Allah Allahpun ridho
menerima engkau sebagai hambanya,FADKHULIIFII ‘IBAADII masuklah engkau
kedalam golongan hambaku WADKHILII JANNATII masuklah engkau kedalam
surgaku, saat itu ruh keluar dari badan seperti tetesan air diujung daun yang
lembut menetes.
Komentar
Posting Komentar