apa yang engkau bawa menghadap Allah Swt
Hadirin Jama’ah Jum’at Yang Dimulyakan
Allah SWT
Seorang anak melihat orang tuanya, duduk diatas
kursi roda, dengan tangan bergetar karna terkena penyakit “Parkinson”,air
liurnya meleleh, karna tidak bisa lagi menelan.
Dulu lehernya kokoh, kuat berbicara, tapi sekarang
suaranya keluar merintih, karna usia yang sudah lanjut.Disaat itulah sianak
sadar ternyata ayahku yang dulu, jendral bintang 4 hari ini tidak lagi berdaya,
dia terduduk diatas kursi roda dengan tangan menggeletar, air liur meleleh.
Dulu kalau dia bejalan tegap, langkahnya kokoh,
kalau dia bersuara keras, anak-anak buahnya takut menggeletar mereka
menghadapnya.
Tapi sekarang dia hanyalah seorang tua yang terduduk diatas kursi roda
dengan tangan menggeletar dengan air liur meleleh,ia hanyalah seonggok daging
yang akan membusuk kalau roh sudah keluar dari jasadnya,ia hanyalah akan
menjadi santapan cacing tanah. Foto-foto
kenangan dimasa muda tersenyum dia memperhatikannya, tapi matanyapun tidakt
lagi terang melihat masa lalu itu, semua tinggal kenangan. Dulu
pasangan hidupnya istrinya sekarang hanya tinggal memori masa lama, lalu apa
yang akan dia bawa menghadap Allah SWT maka tak lain tak bukan adalah ALLAZI
KHALAQOL MAUTA dia yang menciptakan mati, WAL HAYAATA dia
yang menciptakan hidup, untuk apa dbuatnya ada hidup ada mati..? LIYABLUAWAKUM
AYYUKUM AHSANU ‘AMALAA untuk melihat siapa yang paling baik
amalnya.
Hari ini kita tidak duduk diatatas kursi roda, hari
ini kita sedang sehat wal ‘aafiat, tapi banyak saudara-saudara kita diluar
masjid sana yang dalam keadaan sehat wal aafiat lebih sehat dari kita.
Knapa tidak bisa bersama dengan kita hari ini..?
karna mereka sedang musafir Allah membolehkan mereka untuk jama’ ta’khir untuk
sholat zuhur, karna mereka diluar sana sedang sibuk, urusan yang tak mungkin
ditinggalkan, merekapun dalam keadaan darurat. Tapi
ternyata ada yang tidak musafir, tidak sibuk sehat wal aafiat, kenapa mereka
tidak ada bersama kita..?Ada satu nikmat besar yang dicabut allah, nikmat
istiqomah iman dan islam. Oleh sebab itu hari ini nikmat besar itu
ada dalam diri kita kita sehat wa aafiat,kita tidak musafir,tidak sakit,kita
pula dalam keadaan aqil dan baligh, sehat fisik sehat mental tapi yang paling
besar diantara nikmat itu adalah taakut meninggalkan sholat jum’at.
MAN TAROKAL JUM’ATA TSALASA MARROTIN
TAHAWWUNAN, siapa yang meninggalkan sholat juma’at 3 kali
berturut-turut tidak ada uzur syar’i karna menyepelekan printah Allah,THOBA’ALLAHU
‘ALAA QOLBI, Allah mengunci pintu hatinya maka hidayah tidak
lagi masuk kedalam telinganya, inilah azab diatas azab, karna azab yang pertama
kali itu didalam hati KHATAMAALLAHU ‘ALAA QULUUBHIMIM hati
terkunci, setelah hati terkunci WA ‘ALAA SAM’IHIMtelinga tersumbat setelah
telinga tersumbat, WA ‘ALAA ABSHORI’IHIM KHISYAWAH mata
tertutup, kalau sudah telinga tersumbat nasehat tak lagi bermakna, kalau sudah
mata tertutup segala yang dilihat tak lagi menjadi i’tibar pelajaran, itu semua
berawal dari hati yang terkunci, salah satu yang menyebabkan hati terkunci
meninggalakan sholat jum’at tanpa uzur syar’i.
Berapa atasanmu sanggup memberi gaji? sehingga begitu enteng kau tinggalkan
sholatmu, apa yang dijanjikan istrimu sehingga begitu enteng kau berikan yang
haram, hanya rayuan sesaat padahal diapun akan meninggalkanmu sebelum masa tua
tiba, apa yang dijanjikan anak-anakmu? “Ayah kami akan menjagamu dihari tuamu
nanti maka berikan kami yang kami inginkan,belikan kami rumah yang
besar,belikan kami kendaraan yang mewah, nanti setelah hari tua kami akan
menjagamu” kata mereka. Tapi setelah kita tua dosa-dosa begitu banyak
terkumpul, merekapun meninggalkan kita dipanti jompo yang penuh dengan
kesunyian,hening,sepi, suara cucu tak terdengar menangis, karna merekapun malu
mengakui kita sebagai orang tua.
Suapkanlah yang haram kemulut mereka, berikanlah
yang batil kedalam perut mereka, itu hanya akan menjadi azab didunia sebelum
hari kiamat tiba. ‘ISY MAA SYI’TA hiduplah sesuka
hatimu, ‘ISY MAA SYI’TA apa yang mau kau makan
makanlah,apa yang mau kau kerjakan kerjakan FAIINNAKA MAYYITUN tapi
ingat kau akan manjadi mayat, kau akan mati, semua akan dimintai pertanggung
jawaban dihadapan Allah SWT. Hari
ini orang boleh tertawa, hari ini orang boleh merasa dunia dia yang punya, tapi
sampai masanya yang hijau akan berobah menguning, yang kuning akan mati, yang
mati akan menjadi debu, yang debu ditiup angin hampa tak bermakna.
Lalu apa yang akan dibawa kepada Allah SWT..? Amal
sholeh. Kalau pernahlah mulut itu membaca sepotong 2
potong ayat sebelum berangkat bekerja, kalau sempatlah masuk kekamar mandi
mengambil air wudhu sholat sunnah dhuha sebelum berangkat bekerja, kalau
sempatlah ketika duduk dalam suasana santai membuka IPED lalu dibuka Qur’an
digital sambil melihat beberapa ayat merenungkan maknanya mengingat mati, kalau
sempatlah mulut mengucapkan subhanallahi wabihamdihi subnallahil ‘azhim, kalau
sempatlah anak istri dibawa kemasjid i’tikaf mendengarkan pengajian, kalau
sempatlah beberapa persen dari pendapatan itu dilimpahkan kerumah anak yatim,
panti jompo, masjid, kalau sempatlah bebrapa meter tanah dibeli untuk
pembebasan mendirikan rumah Allah, kalau sempatlah memberikan beberapa karpet
untuk rumah yang slalu ditinggalkan, kalau sempatlah memberikan beberapa kilo
beras untuk yatim piatu dan panti jompo, itulah yang akan menolong dihadapan
Allah.
Adapun rumah besar dengan bebrapa semen, dengan
beberapa besi yang banyak semua akan menjadi tinggal kenangan, mereka akan
menjual, membagi-baginya, tanah yang dulu harganya semester 100 ribu sekarang
sudah menjadi 5 juta mereka akan
bagi-bagi itu semua kepada ahli waris, lalu kita hanya membawa 3 helai kain
tpis yang tidak berjahit dan itu semua menjadi milik orang. Kalau dulu mereka kita didik
dengan pendidikan yang baik, ditengah malam mereka bangun menetes air matanya
lalu ia berdo’a RABIGHFIRLI WALIWAALIDAYYA WARHAMHUMA KAMAA RABBAYANI
SOGHIRAA, seprti tetesan embun ditengah gurun sahara yang panas,
kalau sempatlah mereka berdo’a ALLAHUMMAGHFIRLALU WARHAMHU
WA’AAFIHI WA’FU’ANHU maka mengalirlah air yang sejuk
ketenggorokan yang kering, kalau sempatlah mereka membeli makanan diundangnya
anak yatim diusapnya kepala, ya Allah terimalah shodakohku ini untuk almarhum
ayahku almarhumah ibundaku aku tak dapat membalas budi baik mereka ya Allah,
mereka sudah medahului aku, maka akan mengalirlah itu sebagai pelipur lara
ditengah alam barzah sementara kiamat tiba. Tapi kalau mereka hanya dididik dengan
keduniawian dididik dengan kemewahan, disumbat mereka dengan materi,tak pernah
diingatkan pada mati, ketika kita mati merakapun juga akan mati prasaan
ingatannya, paling celaka lagi mereka mengingat kita dengan mengantarkan bunga,
mereka mengingat kita dengan pakaian hitam, mereka mengingat kita dengan suara
musik, mereka mengingat kita dengan memajang foto kita besar-besar didalam
rumah, dan itu hanya menjadi penghalang rahmat Allah turun tidak berkesan
sedikitpun, mereka sedang menyangka kalau dinyanyikannya lagu kesenangan kita
terobat rindu hatinya, kalau dipajangnya foto kita, dlingkarkannya karangan
bunga puas rindunya, padahal hal itu tidak membuat pengaruh apapun kepada kita
dialam barzah.
Maka sayang buatlah sayang yang mengingatkan
sesudah mati, kalau rindu buatlah kerinduan yang membuat ia akan tetap mengalir
sebagai suatu amal sesudah kematian, IZAA MAATAL INSAN kalau
manusia mati INQATA’A dulu rajin membaca qu’an
berhenti, dulu rajin sholat tahajjut berhenti, dulu rajin mengahatmkan yang
baik-baik berhenti tapi ada yang tetap mengalir diantara yang tetap mengalir
itu adalah SHADAQATUN JAARIYAH sempat membelikan
bebrapa bungkus nasi nampak orang tua dipanti jompo menyuap nasi itu
menggeletar tangan mereka karna usia lanjut menetes air mata, kita bukan sedang
melihat orang tua, kita bukan sedang melihat orang lain, saat itu kita sedang
melihat potret diri kita 30 tahun yang akan datang, dimana aku 30 tahun
yang akan datang.Surga kenikmatan yang luar biasa tapi dia tidak akan dimasuki
oleh orang yang biasa-biasa, sholat biasa, baca qur’an biasa, zikir biasa,
untuk mendapatkan yang luar biasa maka itu bukan perimbangan ibadah yang fair.
Hanya dengan sholat wajib biasa, hanya dengan baca qur’an biasa, hanya dengan
zikir biasa, hanya dengan sodaqoh biasa, berharap akan masuk kedalam surga yang
luar biasa maka sungguh bukan suatu perimbangan perniagaan yang seimbang antara
makhluq dengan khaliq Allah SWT.
Khutbah jum’at ini kembali mengingatkan kita,
mengajak, merenung bersama, kita ini mau kemana ? disini untuk apa ? yang kita
bawa menghadap Allah itu apa ? apakah nama, jabatan, kebesaran, harta benda,
ikut menghadap Allah ?. Tiiidak…!!!. Dia akan tinggal akan menjadi puing-puing
kenangan, yang akan dibawa adalah amal sholeh. Makanya kita slalu berdo’a
selesai wudhu’ ALLAHUMMAJ’ALNI MINATTHAWWABIIIN WALJ’ALNI MINAL
MUTOTAHHIRIIN ditutup dengan WAJ’ALNI MIN
‘IBAADIKASSHOLIHIIN, karna orang sholehlah yang selamat dari
kerugian yang lain rugi, INNAL INSAAN sema
manusia LAFII KHUSRIN rugi, yang kaya rugi, yang
punya kuasa rugi, yang ganteng rugi, yang punya anak rugi, yang punya istri
rugi, tapi ada yang beruntung ILLALLAZINA AAMANUU kecuali
yang beriman,WA’AMILUSSHOLIHAATI dan beramal sholeh,
itulah ornag yang beruntung karana iya akan hidup dalam kehidupan yang kekal
abadi membawa iman dan amal sholehnya. Kalau sampai hari ini masih bersemayam
dalam diri kita, mari ita jaga dan kita berharap pada Allah husnuzon Allah
menutup usia kita ini dengan husnul khotimah, ketika itulah malikat datang
memanggil menyambut YAA AYYATUHANNAFSUL MUTMA-INNAH wahai
jiwa yang tenang, IRJI’I ILAA ROBBIKI kembalilah
engkau kepada tuhan robbmu,ROODHIATAMMARDIYYAH engkau
ridho kepada Allah Allahpun ridho menerima engkau sebagai hambanya,FADKHULIIFII
‘IBAADII masuklah engkau kedalam golongan hambaku WADKHULII
JANNATII masuklah engkau kedalam surgaku, saat itu ruh keluar
dari badan seperti tetesan air diujung daun yang lembut menetes.
Komentar
Posting Komentar